Jumat, 22 April 2011

Mentari

Mentari pagi seperti tak ingin menatapku..
Dia sembunyi di balik awan-awan columbus..
Menanti hari bergulir menuju petang, agar dia bisa kembali masuk ke peraduannya..
Sementara aku masih menunggunya..

Aku tak lelah berdiri di sini,
Tak akan pernah lelah..
Tapi waktu juga seperti ingin berlalu dari hadapanku..
Bersama sang angin ia pun pergi meninggalkan aku..

Di tengah-tengah penantianku mencuri secercah mentari tiba-tiba hujan datang menghantam tanah..
Mencoba merubuhkan aku dengan ribuan tetesannya..

Aku masih di sini..
Walau hujan terus tumpah dari langit..
Meski mentari tetap enggan menyapaku, bahkan di sore ini..

Dan akhirnya aku sadar,
Aku hanya sebuah not tanpa balok di sini..
Hadirku hanya membuat dia semakin pergi menjauh..
Tenggelam perlahan-lahan ditemani kicau burung-burung..

Kucoba mengejarnya..
Tapi langkah inipun mulai surut..

Kupilih untuk berhenti..
Mencari tempat baru untuk menjumpai sang mentari di hari esok..
Dan berharap dia luluh…



_nuruL'uuL'ginting_